bus lima punya cerita

#BusLima #finalisl2014 #palembang #persibvspersipura #persibjuara

8 tahun silam, saya dulu pernah berjanji tidak akan nonton persib lg ke stadion karena rasa kecewa, namun saya akan nonton lg  jika persib masuk fiinal. aneh tapi nyata dulu sampai dgn tahun kemaren sistemnya liga/ tidak mungkin ada final, namun kok saya berjanji dengan janji yang seakan tidak mungkin.

tahun 2014  ini berbeda system yang biasa, ternyata ada final. demi menuntaskan janji yang pernah terlontarkan dulu saya mengikuti tour ke palembang. singkat cerita saya terdaftar di Bus lima. saat masuk bus lima, anak2 yg duduk dikursi belakang berbincang2 soal batu, jujur saja saya juga suka dengan batu  dan membawa batu didalam kantong, namun saya memang orangnya pendiam jadi saya tidak ikut nimbrung. lalu mereka minum keras, saya pun memakluminya karena saya pun dulu suka.

sebelum berangkat saya pamit ke orang tua, dan orang tua saya berpesan jangan ribut. jadi sebelum berangkat saya berdoa(al-fatiha dan kursi) meminta supaya kami selamat sampai tujuan dan persib juara pulang bawa piala ISL. begitupun di setiap waktu walau tidak pernah sholat saya sering berdoa menggunakan ayat tersebut.

dalam perjalan pergi Bus kami di sekitar sebelum jakarta  mengalami pelemparan batu oleh beberapa anggota the jak, bus kami terkena tiga batu, satu ke kaca, satu ke atap, satu kebody bus. namun kaca buspun tidak pecah. perjalanpun berlangsung dengan rasa kawatir namun hingga akhirnya bus tersebut sampai ke Merak dengan kondisi tidak rusak oleh pristiwa penyerangan yang cukup pengecut tersebut, karena jika kami datangi mereka, mereka akan lari. *lempar batu langsung lari dasar pengecut*.

Sore hari, tanggal, laga final isl 2014, PERSIB VS PERSIPURA. Disaat laga pertandingan dimulai bobotoh memulai laga tersebut dengan doa Al-fatiha. Pertandingan berjalan dengan sangat seru dan menegangkan, hingga menit akhir. Temanku berteriak walaupun mabok minuman dia berteriak dengan keras " deuleu yeuh barudak, batur boga wasit, tapi persib mah boga Allah (orang lain bisa licik, tapi persib dibantu Allah pasti menang"

Pertandingan terpaksa diakhiri dengan adu pinalti, banyak daripada bobotoh tidak sanggup untuk melihatnya, kebanyakan dari mereka jongko atau menundukan kepala sambil berdoa, kalau saya sih jongkok sambil baca kursi jika bagian persib yang nendang, dan melihat jika persipura yg nendang. suasana di jakabaring terasa sangat menegangkan sekali, namun disamping itu juga terasa adanya malaikat, jujur seumur hidup saya merasakan hal yg berbeda distadion saat saat pinalty terjadi, dan akhirnya persibpun keluar sebagai juaranya, sujud syukur dilakukan sebagian besar bobotoh atas nikmat dari yg maha kuasa.

lalu pada saat pulang kamipun mendapat himbau dari kordinator VPC dan cordinator bus atau ketua dibus kami, supaya tidak khawatir dan tidak panik nanti didalam perjalan pulang, dan jika terjadi pristiwa pelemparan kamipun berkomitmen untuk membalas mereka.

perjalan pulang pun dikawal oleh kepolisian palembang, namun bebereapa puluh meter dari stadion bus kami dilempar Bom molotop, namun kesigapan supir berhasil menghinghindari bom molotop tersebut, lalu anak2 bus lima pun turun dan melempari balas mereka dan berusaha mengejar mereka, namun mereka pun berhasil kabur. lalu beberapa bobotoh pun melaporkan hal tersebut lalu beberapa polisi, lalu polisi tersebut dengan cepat langsung menggunakan motor mereka, lalu mencari para pelaku tersebut, hingga pelakunya tertangkap. (begitu mengayominya polisi palembang walau kami bukan warga mereka, begitu adilnya, cepat tanggap polisi palembang, jujur aku salut),Hingga akhirnya kami dikawal hingga perbatasan palembang dengqn selamat. Terimakasih polisi palembang.

Selat sunda, Desas desus di jejaring sosial terdengar bahwa the jak akan melakukan penghadangan atau penyerangan, disaat itu aku membaca ayat Al-fatiha dan kursi lg, memohon keselamatan kepada Allah jgn sampai kaca bus ini pecah apalagi hingga ada korban dipihak kami. 5 jam lebih dikapal ferry melintasi selat sunda, hal ini tidaklah normal,karena semestinya cuman 2 jam, selama diatas laut aku merasa bahwa ini adalah rencana Allah supaya kami semua selamat.

bus kami pun akhirnya sampai di Merak setelah itu, kami mendapatkan pengawalan dari sana hingga ke tol, pemandangan disekitar Merak kami dapatkan beberpa bus orang lain yang menuju sumatra dengan plat D kacanya pecah, terlintas dipikiranku aneh sekali dengan the jack bus bobotoh kan dari sumatra ke bandung, bukan sebaliknya, ini merupakan salah satu contoh supporter yang sangatlah tidak dewasa, tidak bertanggung-jawab dan kampungan.

Pengawalan polisi dari merak ke tol sangatlah baik, namun di tol dalam kota polisi yg mengawal menghentikan pengawalannya, lalu saya berpikir bahwa ini sudah bukanlah otoritas polisi daerah merak lagi. Lalu beberapa puluh meter setelah lepas dari pengawalan,  jalan tol tersebut macet total dan diarah lainnya jalannya kosong melongpong. Disitu kami menemukan bus lain yg  kacanya pecah dan mereka meminta bantuan, karena kehabisan solar, lalu kamipun menemani mereka meminta solar ke truk yg melintas dan sambil berjaga-jaga jika ada the jack menyerang dari arah belakang atau pun depan, karena sebelumnya mereka mengaku bus mereka di serang oleh the jack dengan cara dilempari batu lalu kabur.

Bus melintasi kemacaten dengan tenang kami pun duduk santai menggunakan baju persib. Disana kami melihat polisi sedang membubarkan kerumunnan masa, namun sebagian dari mereka mengenakan baju orange, posisi jalan tol tersebut sangatlah merugikan bagi bobotoh jika terjadiya tawuran karena jalan tol posisinya dibawah jalan kota,  jalan tol tersebut terhimpit dua jalan kota yg lebih tinggi di kanan maupun kiri belum lagi satu jalan yg melintasi jalan tol.
Alhamdulilah bus lima pun lolos dari kerumun  tersebut.

Bus lima akhirnya sampai di rest area,  bertemu dengan bus lainya, disitu saya mendapatkan cerita dari bus lainya, dimana saat terjadinya tawuran atau perang saat melintasi tol dalam kota tersebut, si ibu tersebut pun bercerita dia berdoa dengan nada yg tinggi dan keras (teriak-teriak) saat mereka dihadang di tol dalam kota tersebut, hingga kaca bus tersebut hancur parah, namun para penumpangpun tidak duduk manis, mereka pun melakukan perlawanan, Hingga jalan tol pun macet total.

Lalu kami pun melanjutkan perjalanan, Hingga mencapai bandung dengan selamat.

Sesampainya di kota Bandung kami pun mendapatkan sambutan meriah dari warga kota bandung di Gedung Sate/ lapangan gasibu. Bagaikan pahlawan yg baru pulang perang dengan kemenangan telak.

Sesampainya dirumah aku baru mengaktifkan lagi gaget, karena melihat berita yg tidak benar di beberapa tv swasta dimana bobotohlah yg menjadi tersangka pembuat keonaran menurut kepolisian daerah terjadinya keributan tersebut.  Disaat itu saya memandang polisi jakarta tidaklah bersikap adil dan jujur dimana mereka memfitnah bobotoh, alasan kenapa saya ambil kesimpulan seperti itu karena :
1. Posisi jalan tol dibawah, dihimpit, dan dilintasi jalan kota. Jelas sekali bobotoh dirugikan.

2. polisi bilang itu masa yg marah karena rumahnya dilempari batu oleh bobotoh. Jelas itu fitnah, karena sebagian dari masa itu berbaju orange/ baju the jack. Lihat tkp lemparan batu bobotoh jelas tak akan sampai ke rumah warga, karena jalan tol dihimpit jalan kota yg posisi lebih tinggi sekitar 2 atau 3 meter.

3. Baju the jack, tidak ada laga jakarta Ada hari itu namun banyak yg membuat onar mengenakan baju orange. Anda sebagai pembacapun dapat mengambil kesimpulan sendiri.

4. Di media sosial sudah banyak isu dan kabar akan adanya bentrokan, namun polisi palembang, polisi lampung, dan polisi merak mengantisipasi sebelum adanya kerusuhan.
Sedangkan polisi jakarta tidak mengantisipasinya dari beberapa jam sebelum bentrokan terjadi, padahal isu sudah menjadi tranding topik di media sosial, dan dari kerumunan masa, semestinya polisi jakarta sudah dapat membaca keadaan, situasi, dan kondisi dilapangan  yang semestinya dapat menarik kesimpulan bahwa itu bukan isu namun adalah fakta akan adanya penyerangan. Namun mengapa polisi daerah jakarta tempat terjadinya kerusuhan malah menyalahkan bobotoh, jelas sekali mereka melakukan fitnah.

5. Tidak adanya hukum dari pssi akan pristiwa tersebut, aneh tapinya, pssi mereka tidak berfungsi dengan semestinya, mereka bukanya menengahi dan  menghukum yang salah.

Bagaimana mungkin sepak bola negara kita bisa maju?? PSSI aja ga ga berfungsi dengan semestinya.

Bagaimana negara ini bisa maju, semestinya polisi mau daerah manapun semestinya melindungi warga negara Indonesia, bukannya melindungi sebagian kelompok atau warga dimana mereka berkerja.